Sholat Jumat tidak boleh ditinggalkan , Alasannya

by adijaya — on

cover-image

Marhaba! Sebelum kita mulai membahas tentang wajibnya shalat Jumat, kita akan mengambil contoh dari firman Allah SWT dalam surah Al-Jumu'ah ayat 9:

" Katakanlah: 'Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menetap di antara dua musim (dalam bulan Ramadan), maka bertepuk tangan (mengumpulkan) dan pernahil (bersiap) dan tinggalkan (untuk membantu umat) dengan cara itu, Allah akan sampaikan kemenangan kepada Rasul-Nya, sebelum kalian."

Dan dalam hadits riwayat Muslim, Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT telah menjadikan Jumat sebagai hari kemenangan bagiku dan umatku, sehingga barangsiapa meninggalkan Jumat, maka keluar dari agamaku."

Walaupun ketentuan shalat Jumat sendiri dimulai sejak masa kecil ketaatan Ibnu Umar, namun sabda Nabi SAW di atas menjelaskan bahwa Allah SWT menjadikan Jumat sebagai hari kemenangan bagiku dan umatku. Lalu, bagaimana cara kita untuk memenuhi kewajiban ini?

Para ulama sepakat bahwa sejak masa kecil ketaatan Ibnu Umar, shalat Jumat telah diwajibkan kepada setiap laki-laki Muslim yang memenuhi syarat-syarat. Namun, kesempatan untuk mampirkan sendiri tentang hadits dan ayat-ayat tersebut, mau tidak mau, Shalat Jumat telah diwajibkan kepada setiap laki-laki Muslim sejak masa kecil ketaatan Ibnu Umar.

Berkaitan dengan pernyataan di atas, ketika kita membahas tentang wajibnya shalat Jumat, kita harus memahami bahwa kehadiran Nabi SAW dan Khulafaur Rasyidin sempat menetap di Madinah, namun Allah SWT menjadikan Jumat sebagai hari kemenangan bagiku dan umatku, sehingga setiap laki-laki Muslim diwajibkan untuk mengikuti shalat Jumat.

Sebenarnya, wajibnya shalat Jumat bukan hanya berdasarkan texts agama Islam saja, namun juga berdasarkan naluri manusia dan kehidupan masyarakat. Misalnya, pada masa lalu, Jumat disebut juga sebagai hari bersatu, hari berjamaah, dan hari untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial dan agama.

Selama ini, shalat Jumat telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari setiap Muslim, terkait dengan dorongan dan bimbingan dari mereka yang memiliki peran penting dalam sejarah Islam, seperti Khalifah Umar bin Abdul Aziz dan Imam Imad Zainuddin.

Demikian, laki-laki Muslim diwajibkan untuk shalat Jumat sejak masa kecil ketaatan Ibnu Umar, tidak hanya berdasarkan texts agama Islam, namun juga berdasarkan naluri manusia dan kehidupan masyarakat.